Download Source Code Aplikasi

Pengertian Front-End Developer, Back-End Developer Dan Full-Stack Developer

Thursday, September 5th, 2019 - Html, PHP, Tutorial
Pengertian Front-End Developer, Back-End Developer Dan Full-Stack Developer


Saat kau membuka situs lowongan kerja ihwal programer, niscaya kau pernah melihat perusahaan yang membuka lowongan kerja untuk ditempatkan di posisi front-end developerback-end developer, atau full-stack developer? Apakah sih.. pengertian dari istilah-istilah tersebut?


Bagi kau yang telah usang berkecimpung di dunia pemograman, tentunya sudah tidak aneh dengan istilah-istilah tersebut, namun mungkin masih ada beberapa diantara kalian yang masih belum mengerti betul tentang front-end developerback-end developer, atau full-stack developer.


Pada dasarnya seorang web developer harus menguasai 3 kriteria diatas. Seiring dengan lebih kompleksnya perkembangan web saat ini, membuat web developer tidak harus lagi melaksanakan keseluruhan proses membangun web lagi. dalam artian seorang web developer saat ini lebih terspesialisasi.

Berikut klarifikasi ihwal  front-end developerback-end developer. Full-Stack developer.

1. Front-End
Bagian front-end dari sebuah website adalah bab yang sanggup pribadi dilihat oleh userUser juga sanggup pribadi berinteraksi pada bab ini. Bagian ini dibangun memakai HTML, CSS, dan JavaScript. segala sesuatu yang user lihat ketika melaksanakan navigasi dalam sebuah halaman web, baik itu font, warna, menu dropdown, dan slider adalah penggabungan dari fungsi HTML, CSS dan Javascript yang dikontrol oleh browser.


Front-end developer menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript untuk coding website. Mereka membuat design website dan kemudian membuat website tersebut sanggup berfungsi.

Kamu sanggup membuat sebuah website hanya dengan memakai HTML dan CSS, tetapi yang benar-benar akan membuat website kamu tampil menarik yaitu JavaScript. Dengan JavaScript, kau sanggup melaksanakan banyak hal, menyerupai interaktifitas, animasi yang lebih kompleks, dan bahkan kau juga sanggup membuat fully feature web application.

sebelum tahun 2012, tidak banyak browser yang  dapat menginterpretasikan javascript dengan baik, oleh alasannya itu jarang bagi para developer web menambahkan fungsi-fungsi javascript pada ketika membangun sebuah website.  berbeda menyerupai ketika ini, rata-rata browser sudah sanggup menjalankan fungsi javascript dengan baik.

Sebagian website hanya memakai HTML, CSS, dan JavaScript. Tetapi sebagian lainnya juga ada menggunakan back-end programming language.


2. Back-End
Back-end adalah bab diam-diam dari sebuah website. Bahasa pemograman untuk back-end development diantaranya yaitu PHP, Ruby, Python, dan banyak lainnya. Bisa dibilang back-end developer lebih “ruwet” dibandingkan dengan front-end developer. namun Untuk membangun sebuah website yang berjalan dengan baik, back-end developer biasanya berafiliasi dengan front-end developer.


Ada banyak hal yang tidak sanggup dilakukan oleh JavaScript, namun sanggup dilakukan oleh bahasa pemograman back-end. Kebanyakan sistem administrasi konten dibangun melalui back-end programming, misalnya pada aplikasi web yang kompleks. Belajar coding akan mengajarkan kau menemukan solusi terbaik untuk banyak sekali masalah, dan terkadang back-end programming adalah bab dari solusi tersebut.

Baca Juga :  Cara Praktis Upload File Website Ke Web Hosting Menggunakan FileZilla

3.Full-Stack
Full-stack developer bekerja pada bagian front-end dan back-end. Mereka menguasai HTML, CSS, JavaScript, dan satu atau lebih bahasa pemograman back-end.

Perkembangan teknologi ketika ini membuat perbedaan front-end dan back-end development menjadi semakin sedikit. Banyak hal yang sebelumnya hanya sanggup dilakukan pada bagian back-end, sanggup dilakukan juga melalui front-end. Ini membuat semakin banyaknya developer yang menguasai front-end dan back-end programming sekaligus. Pada ketika ini, menjadi full-stack developer juga menambah nilai khusus kau di mata perusahaan.

Tetapi, menjadi full-stack developer bukan berarti kau harus mengerjakan keseluruhan instruksi baik front-end atau back-end sebuah website. Kebanyakan full stack developer tetap menghabiskan waktunya pada satu bagian programming saja. Namun, kelebihan dari full-stack developer adalah mereka sanggup melaksanakan analisa duduk kasus pada kedua bagian programming. Ada juga beberapa full-stack developer yang mengerjakan semuanya sendiri, biasanya ini terjadi kalau mereka freelance atau satu-satunya developer yang berkerja pada sebuah project

Bagian paling menarik dari web development adalah sifatnya yang terus berkembang. Apa yang dimaksud sebagai “front-end” atau “back-end” pada ketika ini, sanggup saja akan berubah secara drastis dalam beberapa tahun ke depan. Mempelajari keduanya akan membuat kau lebih memiliki nilai, simpel beradaptasi, dan berpandangan ke depan.


Demikian yang dapat kami share kepada sobat source code aplikasi pada kesempatan ini, semoga dapat bermanfaat dan bisa menjadi referensi pemrograman bagi anda. Jangan lupa like Fan Page kami, dan SUBSCRIBE Channel Youtube kami untuk dapatkan update source code aplikasi terbaru.
Download Source Code Aplikasi
Pengertian Front-End Developer, Back-End Developer Dan Full-Stack Developer | Ahmad Code | 4.5