Variabel Statis
Variabel statis sanggup juga berupa variabel lokal ataupun variabel eksternal. sifat variabel statis ini memiliki sifat antara lain:
- Jika variabel statis bersifat lokal, maka variabel hanya dikenal oleh fungsi kawasan variabel di deklarasikan.
- Jika variabel statis bersifat eksternal, maka variabel sanggup dipergunakan oleh semua fungsi yang terletak pada file yang sama ditempat variabel statis dideklarasikan.
- Jika tidak ada inisialisasi oleh pemrograman secara otomatis akan diberikan nilai awal nol.
Suatu variabel statis diperoleh dengan menambahkan kata kunci static didepan penentu tipe data variabel.
pola variabel static:
#include<iostream.h>
lontong();
main()
{
int n=5;
lontong();
lontong();
lontong();
cout<<“\nNilai n didalam main(): “<<n<<endl;
}
lontong()
{
static int n; //deklarasi variabel statis
n +=10;
cout<<“\nNilai n didalam fungsi(): “<<n;
}
hasil ouput dari agenda diatas adalah:
Hasil output |
Dari agenda d atas sanggup kita melihat bahwa:
- Pada prototipe fungsi lontong() tidak terdapat nilai awal, ini berarti nilai lontong() yakni 0.
- Pada pemanggilan fungsi lontong yang pertama , tampil nilai awal 10, di sanggup dari n +=10;.
- Pada pemanggilan fungsi lontong yang kedua, tampil nilai 20, ini didapat dari nilai sebelumnya=10, tambah dengan n+=10.
- pada pemanggilan fungsi lontong ketiga, tampil nilai 30, ini didapat dari nilai sebelumnya=20 yang di tambah dengan n+=10;
- Dan pada “Nilai n didalam main(): 5” nilai 5 ini di ambil dari nilai dalam fungsi main() n=5.